Senin, 07 Desember 2009

Artikel Khasiat Buah Naga




Buah yang satu ini disebut buah naga, mungkin karena memiliki sisik yang mengingatkan orang pada naga. Merupakan jenis kaktus, berasal dari Meksiko,Amerika Selatan. Buah ini ditanam secara komersial di Vietnam dan Australia. Buah naga yang matang memiliki berat antara 400 gram-1 kilogram. Sering digunakan dalam acara imlek untuk persembahan pada dewa-dewa. Isi buahnya berwarna putih, merah, atau ungu dengan taburan biji-biji yang berwarna hitam yang boleh dimakan. Tekstur isinya seperti isi tembikai, dan rasanya seperti buah kiwi. Ciri-ciri unik inilah yang menjadikan buah naga amat sesuai dijadikan ramuan dalam salad buah-buahan.Buah Naga mempunyai beragam nama. Pir strawberi, buah kaktus, pitaya, pitahaya, atau kaktus orkid. Dua spesies yang sering ditanam secara komersial ialah Hylocereus undatus (isi putih) dan Hylocereus polyrhizus (isi merah). Spesies lain yang kurang terkenal ialah Seleniereus megalanthus, yang mempunyai isi putih dan berkulit kuning. Yang paling banyak diminati adalah buah naga yang kulitnya berwarna merah.Buah ini mengandung 80% air, vitamin c, serat, kalsium, zat besi, dan fosforus yang bermanfaat untuk merawat penyakit darah tinggi. Buah naga berisi merah juga sangat baik untuk memperbaiki penglihatan mata karena memiliki zat karotenoid. Fitokimia di dalam buah ini juga dapat menurunkan risiko kanker.Selain buah, bunga dan batang, buah naga spesies Selenicereus grandiflorus juga digunakan dalam pembuatan obat-obatan. Berguna mengatur peredaran darah.Bila kamu ingin membeli buah naga, pastikan buahnya berat, kelihatan segar, keras serta berkilat, dengan sisik, yang berwarna kehijauan. Buah naga sedap dimakan mentah atau dibuat jus dan dimasukkan ke dalam salad buah-buahan. Di Indonesia buah ini hanya ditemukan di daerah Jawa. (wikipedia/Yulisa Farma)
Desember 24, 2007





Buah naga. Namanya cukup angker. Tapi, buah yang mulai menjadi sektor andalan di beberapa daerah ini cukup ramah bagi kesehatan. Ia dipercaya memiliki khasiat, di antaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, pelindung kesehatan mulut, pencegah kanker usus, mengurangi kolesterol, pencegah pendarahan, hingga mengobati keluhan keputihan.
Dragon fruit atau nama latinnya Hylocereus undotus yang merupakan buah hutan ini konon berasal dari Meksiko, Amerika Selatan, yang dalam perkembangannya, kemudian dikembangkan di Israel, Thailand dan Australia. Buah ini, kemudian ditanam secara meluas di Vietnam sebelum berkembang ke Asia. Sesungguhnya, buah naga ini termasuk dalam keluarga tanaman kaktus dengan karakteristik memiliki duri pada setiap ruas batangnya.
Setiap negara mempunyai sebutan yang berbeda terhadap buah ini, seperti Feuy Long Kwa (Cina), Thanh Long atau Clever Dragon (Vietnam), Kaew Mangkorn (Thailand), Shien Mie Kuo (Taiwan), Pitahaya (Mexico), Melano (Hawai), Rhino Fruit (Australia), dan Buah Naga, Kaktus Manis, Kaktus Madu (Indonesia). Secara internasional, ia disebut Dragon Fruit.
Jenis buah naga ada empat macam: buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus).
Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga, karena buah naga mengandung kadar air tinggi sekitar 90 persen dari berat buah. Rasanya cukup manis karena mengandung kadar gula mencapai 13-18 briks. Buah naga bisa disajikan dalam bentuk jus, sari buah, manisan maupun selai atau beragam bentuk penyajian lainnya. Secara umum, pakar sependapat dan mengakui buah naga kaya dengan potasium, ferum, protein, serat, sodium dan kalsium yang baik untuk kesihatan berbanding buah-buahan lain. Menurut AL Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti buah naga merah, buah kaktus madu itu cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme tubuh manusia.“ Penelitian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik untuk sistem peredaran darah, juga memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan menetralkan toksik dalam darah. Penelitian juga menunjukkan buah ini bisa mencegah kanker usus, selain mencegah kandungan kolesterol yang tinggi dalam darah dan menurunkan kadar lemak dalam tubuh,” kata Leong, menjelaskan. Secara keseluruhan, setiap buah naga merah mengandungi protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung, serat (mencegah kanker usus, kencing manis dan diet), karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit), dan kalsium yang menguatkan tulang hingga mengatasi sembelit. Buah naga pun mengandung zat besi yang bermanfaat untuk menambah darah, vitamin B1 (mencegah demam badan), vitamin B2 (menambah selera), vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat).
Buah naga merah juga sangat baik untuk memperbaiki penglihatan mata karena memiliki zat karotenoid. Fitokimia di dalam buah ini dapat menurunkan risiko kanker. Selain buah, bunga dan batang, buah naga spesies Selenicereus grandiflorus juga digunakan dalam pembuatan obat-obatan yang berguna mengatur peredaran darah.
Kandungan serat pada buah naga sangat baik, mencapai 0,7-0,9 gram per 100 gram. Serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan serat akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.
Selain untuk mencegah kolesterol, kandungan serat pada buah naga juga sangat berguna dalam sistem pencernaan. Serat pangan (dietary fiber) mampu memperpendek transit time, yaitu waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses.
Serat pangan yang dikandung buah naga sangat baik untuk mencegah penyakit diabetes melitus, jantung, stroke, kanker, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Sayangnya, konsumsi serat di Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu sekitar 10 gram per orang per hari. Padahal, konsumsi serat pangan yang dianjurkan adalah 20-30 gram per orang per hari. (tempointeraktif.com)

1 komentar:

  1. Semoga artikel ini mempunyai manfaat yang banyak bagi pembacanya,,,,,,,,,,,

    BalasHapus